Minggu, 20 Juli 2014

Saya

setetes air yang basah,adalah saya
tergenang menjadi samudera yang lepas,adalah takdir saya,
ketika hujan,nyawa menambahkan satu kehidupan pada tubuh saya
seperti telah terbiasa basah
tapi sesungguhnya serasa bernanah,
nyawa yang lebat adalah penuhi amarah dalam hidup saya

alaaaaaa....
persetan dengan dunia,
jika aku kering,itulah disebutNYA maut
tapi sesungguhnya itu kenikmatanku..

saya,saya,saya

jangan sebut saya dengan kalimat engkau,
sebab inilah saya...

hahahahaha....
jangan bilang saya ini hujan yang bernyawa,sebab
saya adalah lautan mati.
di sanalah terkubur mimpi dan asa
yang telah pada..

maka saya sebut laut mati

dan persetan dengan martabat duniawi,
sebab saya adalah harkat yang tertindas..
bukan samudera lepas itu,
tapi comberan di atas surga,
kumohon,
mengertilah saya...


(Semarang, 04 Desember 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar